PELATIHAN LITERASI NUMERASI ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA ULAR TANGGA BAGI ORANG TUA DI SIRAPIT DESA AMAN DAMAI KABUPATEN LANGKAT
Abstract
Indonesia pada kondisi literasi numerasi berada pada peringkat bawah, ini bisa menjadi gambaran kualitas pendidikan di Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini tentu saja membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah dan semua elemen bangsa ini, salah satunya dengan meningkatkan kemampuan literasi sejak usia dini. Hal ini membutuhkan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi di berbagai jenjang pendidikan termasuk di PAUD Oleh karena itu, diperlukan suatu metode khusus yang dapat secara perlahan menggantikan persepsi bahwa literasi numerasi itu asyik dan sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Cara yang tepat untuk peningkatan literasi numerasi anak usia dini adalah dengan bermain sambil belajar. Pada akhirnya dipilih media permainan ular tangga dimana anak belajar numerasi dengan cara bermain yang menyenangkan dan dapat dijadikan salah satu upaya untuk meningkatkan literasi numerasi pada anak usia dini. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dimana peneliti hanya ingin mengetahui bagaimana keadaan variabel itu sendiri tanpa ada pengaruh atau hubungan terhadap variabel lain seperti penelitian eksperimen atau korelasi dan peneliti berperan sebagai instrumen kunci dan melakukan melukiskan suatu keadaan secara objektif atau berdasarkan fakta-fakta yang tampak. Orang tua dalam hal ini harus memberikan pijakan yang lengkap dan dapat dipahami oleh anak. Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan pengambilan sampel siswa secara purposive. Data/informasi dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mendapatkan informasi lebih detail juga dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan orang tua di rumah. Hasil dari penelitian tersebut menemukan bahwa stimulasi dengan bermain ular tangga mampu memotivasi anak untuk senang belajar menghitung dan membaca. anak termotivasi belajar membaca dengan keinginan bisa membaca sendiri buku-buku cerita. Kegiatan ini selain memotivasi anak juga membuat anak semangat membaca juga melatih kemampuan komunikasi serta membangun rasa percaya diri anak.