Penguatan Nilai Pancasila Melalui Aplikasi Siakadcloud Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Daring

  • Tsulis Amiruddin Zahri Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung

Abstract

Abstrak

Penggunaan aplikasi Siakadcloud pada pembelajaran daring memiliki berbagai tantangan. Komunikasi yang terjalin antar mahasiswa dan dosen tidak terjadi secara tatap muka, melainkan melalui pemanfaatan fitur mengunggah materi dan tugas, serta video conference dengan durasi terbatas. Aplikasi yang baru disosialisasikan berpotensi kegagapan antara mahasiswa dan dosen dalam proses pembelajaran. Apalagi dalam mengakses aplikasi tersebut membutuhkan jaringan internet yang baik. Sehingga bisa memicu ketidakpaduan dan kekompakan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Padahal Pendidikan Pancasila mengajarkan tentang nilai kebersamaan yakni pada sila Persatuan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penguatan nilai pancasila mahasiswa dalam pembelajaran daring demi upaya mendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs) tujuan ke-4 yakni pendidikan yang berkualitas di bidang Pendidikan PPKN. Menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif dengan Teknik analisis Creswell (2004) dan dikaitkan dengan konsep solidaritas sosial (Emil Durkheim), dilakukan studi pada mahasiswa kelas Pendidikan Pancasila pada semester gasal tahun 2021 di Universitas Bangka Belitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa baru memiliki pemahaman bahwa Pendidikan Pancasila adalah Pendidikan yang mengajarkan nilai persatuan, cinta tanah air, dan Pluralisme. Berdasarkan tiga topik tersebut, Lingkungan sosial yang mengamalkan kehidupan keberagamaan menjadi dasar bagi mahasiswa baru untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila. Solidaritas sosial yang terbentuk adalah pembagian tugas yang berbasis spesifikasi keahlian masing-masing mahasiswa baru. Tim kerja kelompok yang saling melengkapi kekurangan anggota kelas dalam pembelajaran daring merupakan implementasikan nilai persatuan menuju Pendidikan berkualitas.

 

Abstrac

The use of the Siakadcloud application in online learning has various challenges. The communication that exists between students and lecturers does not occur face-to-face, but through the use of the feature uploading materials and assignments, as well as video conferencing with a limited duration. The application that has just been socialized has the potential for stuttering between students and lecturers in the learning process. Moreover, accessing these applications requires a good internet network. So that it can trigger incoherence and cohesiveness in participating in teaching and learning activities. Whereas Pancasila Education teaches about the value of togetherness, namely the precepts of Indonesian Unity. This study aims to identify the strengthening of students' Pancasila values in online learning in an effort to support sustainable development (SDGs) the 4th goal, namely quality education in the field of Civics Education. Using qualitative-descriptive research methods with Creswell analysis technique (2004) and associated with the concept of social solidarity (Emil Durkheim), a study was conducted on Pancasila Education class students in the odd semester of 2021 at the University of Bangka Belitung. The results showed that the new students had an understanding that Pancasila Education was an education that taught the values of unity, love for the homeland, and pluralism. Based on these three topics, the social environment that practices religious life becomes the basis for new students to strengthen the values of Pancasila. The social solidarity that is formed is the division of tasks based on the expertise specifications of each new student. Group work teams that complement each other's lack of class members in online learning is an implementation of the value of unity towards quality education.

Published
2021-12-27