MAKNA GANDA DALAM KALIMAT TIDAK KECUALI UNTUK MENDAHULUKAN IBADAH SEBAGAI KONSTANTA 12 HAHSLM 472319 DI PUSARAN EKONOMI COVID
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kalimat tidak dan kecuali sebagai kata dengan urutan kata sesuai obyek di era ekonomi covid. Obyek penelitian ini adalah kata negative tidak dan keculai serta ayat kitab suci. Studi dikerjakan dengan penelusuran buku, jurnal, kitab suci serta media elektronik lainnya. Metodologi yang digunakan adalah deskriptif analitis dalam kalimat analogi dan kalimat negasi dalam tata Bahasa Indonesia. Metode yang dipakai adalah perbandingan dan analogiserta pendekatan Hahslm 472319. Hasil yang diperoleh bahwa perbandingan kata tidak dan keculai dengan kalimat lain dapat dibandingkan dengan sekuen ibadah kemudian manusia. Makna QS. Adz-Dzariyat [51]:56 yang memiliki kata negasi tidak kecuali yaitu dan tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk ibadah memperkuat adanya urutan obyek kata. Similaritas obyek dalam kalimat Aku punya tamu kemudian membuat kopt menjadi sesuai penegas paradigma adanya proses pendahulu sebelum aktivitas utama. Kehadiran blue print merupakan refleksivitas dari konstanta 12 yang tersimpan dari nomor surat ayat Quran 51.56 yaitu (1+5) dikali (5+6) akar digit 2 menjadi 6x2=12. Simpulan bahwa subyek Aku dalam kalimat negasi tersebut bukan menciptakan manusia dulu kemudian manusia disuruh beribadah, tetapi Aku pertama kali membuat desain ibadah lebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menciptakan manusia.