KONTEKSTUALISASI TRADISI: PENJELAJAHAN AWAL MENUJU TEATER KONTEMPORER
Abstract
Teater Putih dan Teater Embrio, sama-sama berusaha mengeksplorasi
teater kontemporer dengan menjadikan tradisi sebagai sumber
penciptaan lakon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estetika
Teater Putih dan Teater Embrio melalui naskah Memaling Anak Umat
dan Satu Lawan Satu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
desktiptif yang menjadikan kata-kata dalam teks lakon sebagai data
utama. Memaling Anak Umat dan Satu Lawan Satu merupakan lakon
yang masih belum sepenuhnya menerapkan konsep garapan teater
kontemporer sepenuhnya. Kedua pertunjukan menjadikan tradisi hanya
sebagai konten, sementara bentuk garapan pertunjukannya cenderung
dipengaruhi oleh spirit modern, karena memposisikan tradisi sebagai
sesuatu yang buruk (pada Memaling Anak Umat) dan perlu
dikontekstualisasikan dengan tuntutan kehidupan modern (pada Satu
Lawan Satu).