MENTAL DISORDER TOKOH DALAM NOVEL LIKA LIKU LUKA KARYA SEPLIA DAN NOVEL SEPAYUNG BERDUA (KETIKA HUJAN MENATA) CINTA KARYA CHATREEN MOKO & HARDY ZHU

  • Sonia Sonia Uniski

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sebab-sebab sosial-kultural dan psikologis timbulnya mental disorder tokoh dalam novel Lika Liku Luka Karya Seplia dan novel Sepayung Berdua (Ketika Hujan Menata Cinta) Karya Chatreen Moko & Hardy Zhu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkapkan permasalahan dalam novel ini yakni, dengan menggunakan teori psikologis Kartono. Data penelitian ini berupa kata-kata, frasa atau kalimat yang sesuai dengan konteks permasalahan dalam novel Lika Liku Luka karya Seplia dan novel Sepayung Berdua (Ketika Hujan Menata Cinta) Karya Chatreen Moko & Hardy Zhu. Adapun metode yang digunkan dalam penelitian ini adalah metode deskripf kualitatif dengan pengumpulan data berupa teknik baca dan catat. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Lika Liku Luka karya Seplia dan novel Sepayung Berdua (Ketika Hujan Menata Cinta) Karya Chatreen Moko & Hardy Zhu. Teknik analisis data dilakukan dengan menjabarkan data sebab-sebab sosial-kultural dan psikologis timbulnya mental disorder sesuai dengan teori yang digunakan. Hasil penelitian ini terdiriĀ  6 dari 9 sebab-sebab timbulnya mental disorder diantarnya: 1) Overproteksi (perlindungan yang berlebih-lebihan) orangtua terdapat 8 data, 2) Anak yang ditolak (rejected child) terdapat 2 data, 3) Keluarga/rumah tangga yang berantakan (broken homes) terdapat 6 data, 4) Cacat jasmaniah terdapat 11 data, 5) Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan terdapat 1 data, 6) Meningkatnya aspirasi dan pengejaran kemewahan material terdapat 58 data. Jadi hasil dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa, sebab-sebab sosial-kultural dan psikologis timbulnya mental disorder yang paling banyak adalah meningkatnya aspirasi dan pengejaran kemewahan material.

Published
2022-12-12